Langsung ke konten utama

Rahasia Istighfar: Jawaban Imam Hasan Al-Bashri untuk Masalah Hidup

Keajaiban Istighfar: Solusi dari Segala Masalah Hidup Menurut Kisah Imam Hasan Al-Bashri 1. Kehidupan Penuh Ujian, Tapi Ada Satu Solusi 🧭 Dalam kehidupan ini, manusia tidak luput dari ujian. Ada yang diuji dengan penyakit yang tak kunjung sembuh, ada yang rezekinya seret meski sudah berusaha keras, dan ada pula yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai keturunan. Menariknya, satu kisah dari ulama besar tabi’in, Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah, memperlihatkan bahwa satu solusi bisa menjawab semua masalah: istighfar. 2. Tiga Masalah, Satu Jawaban ❓ Gambar Ilustrasi: Seorang Ulama Tua Yang Sedang Berdoa dan Beristighfar Suatu hari, tiga orang datang ke majelis ilmu Imam Hasan Al-Bashri. Mereka datang membawa keluhan yang berbeda: 🤕 Sakit menahun yang sulit disembuhkan 💰 Sulit dalam rezeki dan hidup serba kekurangan 👶 Belum juga dikaruniai anak setelah lama menikah Yang mengejutkan, jawaban Imam Hasan Al-Bashri untuk ketiganya sama: “Perbanyaklah istighfar.” Satu resep untuk tiga...

Menjadi Tetangga yang Dirindukan dan Keluarga yang Taat: Bedah Ide ke-37 Buku 100 Ide Praktis

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah was-shalatu was-salamu ‘ala Rasulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan shalawat serta salam atas Nabi Muhammad ﷺ.

Kali ini, kita akan membahas tema penting yang berkaitan erat dengan kehidupan keluarga Muslim sehari-hari, khususnya dalam hal akhlak kepada tetangga dan pengawasan terhadap perbuatan yang haram dalam rumah tangga.

🤝 Keluarga dan Hubungan Bertetangga

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Jika engkau membuat kuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetanggamu lalu berikanlah sebagian darinya."
(HR. Muslim)

Seorang ayah Muslim mengajarkan anak-anaknya tentang akhlak, sambil ibu menyiapkan makanan untuk diberikan kepada tetangga, mencerminkan keluarga saleh dan berakhlak baik dalam Islam.

Gambar Ilustrasi : Keluarga Muslim berbagi makanan dan perhatian kepada tetangga dalam semangat ukhuwah Islamiyah

 Hadis ini menegaskan pentingnya berbagi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sebuah nilai yang semakin langka di zaman ini. Seorang Muslim seharusnya menjadi tetangga yang dirindukan — yang kehadirannya membawa senyum dan kepergiannya meninggalkan kerinduan.

Sudahkah kita menjadi seperti itu?

Partisipasi kecil seperti mengucapkan salam, menjenguk saat sakit, hingga berbagi makanan dapat melatih keluarga kita terbiasa dengan akhlak mulia. Bahkan dalam konteks masyarakat modern, kita bisa aktif dalam RT/RW, gotong royong, dan berbagi info yang bermanfaat di grup WhatsApp warga.

🚫 Mencegah Keluarga dari Perbuatan Haram

Penulis mengingatkan pentingnya peran kepala keluarga dan anggota lainnya dalam mencegah kemungkaran di dalam rumah.

“Jangan pernah diam saat melihat anggota keluarga melanggar aturan agama.”

Contoh ringan seperti tidak salat, menonton hal yang haram, mengintimidasi saudara—semuanya tidak boleh dibiarkan.

Rasulullah ﷺ sangat tegas dalam hal ini, bahkan kepada cucunya, Al-Hasan. Saat beliau melihat sang cucu memakan kurma sedekah, beliau langsung menghentikannya dan berkata:

"Tidakkah engkau tahu bahwa kita (Ahlul Bait) tidak boleh memakan sedekah?"
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan betapa pentingnya mendidik keluarga agar mengenal halal dan haram sejak dini, serta menanamkan bahwa Allah selalu mengawasi.

🏠 Rumah: Tempat Edukasi dan Pengawasan

Rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi pusat pendidikan dan pembentukan akhlak. Jangan biarkan pelanggaran terjadi tanpa peringatan. Jika kamu belum tahu dalilnya, cari ilmu dengan cepat — sekarang banyak artikel, video, dan ceramah dari para dai terpercaya yang membahas tentang setiap pelanggaran dalam Islam.

Ajarkan anak dan keluarga bahwa Allah-lah yang mengharamkan, dan kita sebagai hamba wajib tunduk.

Semoga kita bisa membentuk keluarga yang bukan hanya taat di luar, tapi juga berbasis akhlak dan pengawasan di dalam rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

🕌 Refleksi Akhir Ramadan dan Tafsir Surah Al-Insan: Nikmat, Ibadah, dan Makna Kehidupan

🕌 Refleksi Akhir Ramadan dan Tafsir Surah Al-Insan: Nikmat, Ibadah, dan Makna Kehidupan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat yang tiada terhitung, termasuk nikmat luar biasa yang mengantarkan kita hingga ke penghujung Ramadan. Walaupun sebagian dari kita belum memahami bahasa Arab atau arti bacaan para imam, kita tetap berharap mendapat keberkahan dari lantunan doa mereka. Sebab, doa-doa itu luar biasa, mencakup seluruh aspek dunia dan akhirat. 🌙 Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadan Banyak orang lalai di 10 malam terakhir Ramadan, padahal saat itulah Allah memilih hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Kamu bisa membaca keutamaan 10 malam terakhir Ramadan untuk memahami lebih dalam mengapa fase ini begitu penting dan tidak boleh dilewatkan. Betapa besar nikmatnya, terutama bagi mereka yang bisa menginjakkan kaki di Masjidil Haram. Ribuan saf salat bahkan meluber ke jalanan, menandakan b...

3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat

3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat 3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim No. 1631) Hadits ini sangat populer karena menjelaskan bahwa tidak semua amal terhenti setelah kematian. Ada tiga amal yang tetap mengalir pahalanya, bahkan ketika tubuh kita telah dikubur. 1. Sedekah Jariyah Ilustrasi: Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat Sedekah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus dirasakan oleh orang lain, bahkan setelah pemberi sedekah wafat. Contoh sedekah jariyah: Membangun masjid atau musholla. Menyumbang air bersih seperti sumur wakaf. Wakaf tanah, buku agama, atau alat ibadah. Selama...

Efek Makanan Haram: Doa Tertolak dan Amal Tidak Diterima

Efek Makanan Haram: Doa Tertolak dan Amal Tidak Diterima "Salah satu penyebab utama doa tidak diterima adalah karena masuknya makanan haram ke dalam tubuh kita." Dalam Islam, makanan bukan sekadar pengisi perut. Apa yang kita makan dapat menentukan kualitas doa dan ibadah kita. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan safar (perjalanan jauh), rambutnya kusut, penuh debu, mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, "Ya Rabb, Ya Rabb", tetapi doanya tidak dikabulkan . Mengapa? Karena: Makanannya haram Minumannya haram Pakaiannya haram Diberi makan dari sesuatu yang haram "Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?" (HR. Muslim) Gambar Ilustrasi:  doa-tertolak-karena-makanan-haram Efek dari Konsumsi Makanan Haram Doa Tidak Dikabulkan Meski seseorang berada dalam kondisi paling membutuhkan pun, jika ia mengonsumsi yang haram, maka Allah tidak akan mengabulkan doanya. Amal Ibadah Tertolak Ma...